Rabu, 12 November 2014

Wajah parkour saat ini.

Assalammu'alaykum wr.wb.

   Beberapa tahun terakhir saya lihat parkour berkembang dengan pesat, sepertinya hampir di setiap kota di Indonesia kita bisa menemukan komunitas parkour. Begitu juga di kota  batam saat ini jumlah anggota kami terus bertambah. Menurut saya ini merupakan perkembangan yang baik.

   Tapi saya melihat ada beberapa hal yang mulai berubah saat ini, banyak yang datang untuk berlatih parkour tapi mereka tidak tertarik untuk berlatih fisik dan basic. Mereka lebih memilih untuk belajar flip/salto dan gerakan semacamnya yang menurut saya tidaklah terlalu berguna selain untuk sekedar mengusir kebosanan dan mungkin mengandung sedikit seni.

   Sehingga saya lihat banyak yang bisa flip banyak yang bisa salto, tetapi tidak bisa presisi dengan benar, rollingnya masih kacau dan tidak kuat untuk wall climb. Saya mulai berpikir apa ada yang salah dengan mereka? Apa mereka telah melihat terlalu banyak video-video tentang parkour di youtube? Sepertinya mereka melihat video itu dan ingin bisa melakukan hal yang sama, tapi mereka tidak melihat bagaimana prosesnya para praktisi dalam video tersebut berlatih, mereka hanya melihat hasilnya.

   Ini sangat berbeda dengan keadaan saat awal saya mengenal parkour, saat itu tidak terlalu banyak gerakan salto dalam video, jadi latihan sayapun lebih fokus pada fisik dan basic. Bagaimana caranya melewati rintangan, memanjat dan melompat dengan cepat dan aman. Yang ada dalam pikiran saya saat itu adalah bagaimana caranya bisa bergerak secepat dan semulus mungkin. Sementara yang terjadi sekarang mereka memiliki tujuan yang lain "bagaimana caranya bergerak dengan indah. Sementara aspek efisiensi dari sebuah gerakan tidak lagi menjadi tujuan.

   Sepertinya mereka tidak menyadari konsekwensi dari hal yang mereka lakukan, praktisi dalam video itu mungkin sudah melakukan ribuan kali presisi, rolling dan gerakan basic lainnya. Sehingga tubuh mereka telah siap dan telah terlatih untuk menerima benturan dan tidak akan mengalami cedera yang terlalu parah ketika mereka gagal saat melompat dari tempat tinggi ataupun melakukan salto.

   Dalam video pertama David Belle(mungkin ya, saya juga ga tau pasti) yang saya lihat beberapa tahun lalu, saya lihat beliau bisa memanjat dinding sambil membawa seorang anak di punggungnya, sekarang hal ini yang mulai dilupakan para praktisi parkour yang baru saja berlatih. Mereka tidak lagi paham apa itu "to be strong to be useful". Mereka terlalu fokus mempelajari flip dan trik. Tidak lagi peduli pada membantu sesama. Padahal ini adalah salah satu filosofi dan inti dari parkour. Apa artinya bila kita punya kemampuan untuk melakukan salto dan trik-trik luar biasa lainnya, tapi ketika kita dihadapkan pada situasi yang tidak menguntungkan, anggaplah kita sedang terjebak dalam sebuah bangunan yang runtuh, tapi kita tidak mempunyai kemampuan untuk lolos dari gedung itu. Apakah kemampuan kita dalam melakukan salto akan membantu kita lolos dari bahaya? Atau ketika kita terjebak dalam gempa bumi, dan salah seorang teman kita terluka dan tidak bisa bergerak, sementara dia membutuhkan pertolongan medis dengan segera, kalau kita sering berlatih dengan keras tentu kita bisa membawanya segera menuju posko medis ataupun rumah sakit.

   Saya rasa mungkin ini saatnya bagi kita yang masih mencintai parkour untuk mulai memotivasi dan sedikit demi sedikit mengembalikan parkour kembali kepada intinya. Jangan sampai nanti parkour hanya menjadi sarana pamer kemampuan dan mengharap pujian dari orang lain, ataupun hanya menjadi hobby sementara dan kemudian ditinggalkan ketika sudah bosan.

*baca juga artikel di parkourindonesia.web.id agar lebih paham, klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar